Wednesday, November 14, 2018

Nakasendo Trail : Magome -Tsumago

Bisa ke Jepang untuk ke 2x nya dan sendirian itu jadi kesempatan emas buat gw melakukan apapun yang pengen gw lakukan. Gw orang nya ngga suka sama hal hal yang berbau mainstream, tapi bukan anti mainstream person juga siy...trus apa donk? Tada futsu soshite tsumaranai o ningen desu.

Karena sudah pernah ke Jepang sebelumnya, gw memutuskan untuk buat itinerary yang sedikit tidak mainstream. Jadi gw putuskan mencari tempat tempat yang tidak terlalu populer untuk di kunjungi. Alasannya simple, karna hampir semua spot populer sudah gw datangi 3 tahun lalu dan gw tidak terlalu suka tempat wisata yang terlalu ramai.

Ke Jepang kali ini gw rencana nya akan stay selama 15 hari dan rencana nya akan memakai JR Pass untuk 7 hari. Jadi rute perjalanan gw kali ini lebih luas ngga melulu di Tokyo, Osaka dan Kyoto tapi juga ke Nagoya, Nikko, Fukuoka, Hiroshima, Takayama dan Shirakawa Go.

Disini gw akan khusus membahas 1 spot yang menjadi salah satu pengalaman baru buat gw.

Pernah dengar Nakasendo Trail? mungkin sebagian ada yang pernah dengar. Nakasendo trail adalah salah satu trek bersejarah yang menghubungkan Kyoto dan Tokyo dan merupakan salah satu trek yang digunakan oleh orang Jepang jaman Edo untuk menuju Tokyo dari Kyoto ataupun sebaliknya. Trek Nakasendo ini sendiri berjarak 530 KM dan bisa ditempuh dengan 3-4 hari perjalanan kaki.

Di Jepang ada beberapa agen tour yang menawarkan paket jalan kaki dari Tokyo-Kyoto melalui trek ini dengan harga yang bervariasi untuk lama perjalanan 5 hari 4 malam. Kalau minat ikut tour seperti ini, silahkan googling saja.

Tapi kalau minat merasakan sensasi hiking di Nakasendo Trail, akan tetapi merasa ngga sanggup untuk jalan 530 KM....Maka gw sarankan untuk hiking di rute Magome-Tsumago saja. Magome dan Tsumago merupakan 2 wilayah yang berada di area Nakasendo ini dengan jarak antara ke 2 wilayah tersebut adalah kurang lebih 7 KM. Sekarang dua daerah tersebut sudah cukup populer dan banyak didatangi turis, tapi untuk melakukan hiking sejauh 7 KM seperti nya belum terlalu diminati oleh para turis.

Gw yang suka dengan alam akhirnya mengambil tantangan untuk hiking dari Magome-Tsumago-Nagiso station (total 10 KM). Gw sarankan untuk mengambil starting point dari Magome karna rute menanjak nya lebih sedikit. Menuju magome, kamu bisa naik bus seharga 200 yen dari stasiun Nakatsugawa (Stasiun Nakatsugawa lebih mudah dijangkau dari Nagoya menggunakan Limited Express dengan lama perjalanan 50 menit ).

Setelah tiba di Magome, petualanganpun dimulai dengan bekal peta yang gw dapatkan dari tourist information di stasiun Nakatsugawa.










Lonceng yang digunakan untuk mengusir babi hutan jaman dulu

Hiking dari Magome menuju Nagiso itu melewati mulai dari wilayah perumahan penduduk, hutan, aliran sungai sampai persawahan. Karna melewati hutan, waktu gw hiking sempat ketemu ular juga, tapi masih anakan kayaknya. Jadi gw sarankan kalau sudah mulai memasuki hutang, hindari yang namanya foto-foto, pay attention when walking.

Dari Magome menuju Tsumago memakan waktu tempuh kurang lebih 2.5-3 jam dengan jalan normal dan tak perlu khawatir sepanjang rute tersebut juga ada beberapa rest area yang menyediakan ocha gratis dan toilet.





Setelah tiba di Tsumago, gw putuskan untuk lanjut hiking lagi sampai ke stasiun Nagiso yang berjarak 3.5 KM. Karna takut ngga kekejar buat sholat di tempat tujuan, gw putuskan untuk sholat di jalan setapak antara Tsumago-Nagiso yang lebih sepi ketimbang Magome-Tsumago dengan mengambil wudhu di aliran sungai yang air nya super dingin. Saat akan sholat, pria paruh baya Jepang ada yang lewat dan dengan ramah menyapa "Konnichiwa". Sama seperti rute Magome-Tsumago, rute Tsumago-Nagiso juga banyak di tandai penunjuk arah sehingga kita bisa menghindari yang nama nya nyasar, disamping itu pemandangan rute ini pun juga sama indah nya dengan Magome-Tsumago.



Oh iya, selama hiking gw juga banyak berpapasan dengan turis asing dan turis lokal yang mengambil starting point dari Tsumago. Dan setiap kali kami berpapasan, udah kayak hal yang spontan kali ya, qt saling menyapa walau hanya sekedar berkata "Halo", Hai" atau "Konnichiwa" sambil tersenyum. Gw ngga tau ya, apa muka gw ada Jepang-jepang nya, tapi bule tiap nyapa gw mesti pake "Konnichiwa" ha ha ha.

Gw memulai hiking pukul 11 siang dan tiba di stasiun nagiso pukul 3 sore. Kalau kamu bisa lebih awal dari waktu yang gw habiskan, kamu punya cukup waktu untuk mengunjungi Narai juga loh yang merupakan titik tengah antara Kyoto dan Tokyo.

Saat akan melakukan hiking, lebih baik untuk tidak membawa beban yang berat di tas kamu..cukup isi dengan air mineral dan beberapa onigiri serta buah-buah an yang akan membantu menghilangkan lapar di tengah-tengah perjalanan.

No comments:

Post a Comment