Tuesday, March 17, 2015

DAY 4 : Kyoto

Kembali hari ini kami agak malas beranjak dari tempat tidur, tapi kami tetap harus melanjutkan perjalanan...dan hari ini kami berencana untuk pindah kota
Masih dalam kawasan Kansai, kami akan berpindah ke kota yang pernah menjadi ibu kota Jepang pada zaman Edo...Yupp, Kyoto
Pagi sebelum berangkat kami putuskan untuk sarapan dulu karena perjalanan kami cukup panjang (padahal cuma 45 menit aja buat sampe Kyoto)
Setlah sarapan, kami check out hostel dan langsung bergegas ke stasiun. awalnya kami berniat untuk naik Shinkansen ke Kyoto...tapi lagi-lagi naluri backpacker kami bergejolak karena sedikit tidak rela membayar nominal hampir Rp 150,000 untuk naik kereta selama 15 menit saja
So kami putuskan untuk naik kereta biasa saya biar sekalian bisa menikmati pemandangan (alasan)
Pas dijalan, gw iseng-iseng ngecek Itenerary (yang sebenernya dari awal udah banyak yang meleset dari Itinerary)

(Tuh gw lagi sibuk buka-buka Itinerary)

dan....OMG, gw lupa kalo di hari itu ada jadwal masuk Kyoto Imperial Palace jam 11 dan Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 9:30 ....masih sekitar 20 menit lagi sampai di Kyoto, belum nyasar-nyasar nya di Kyoto station trus nyasar nyari Hostel. sengaja kita gak mau langsung ke Imperial Palace, karena emang gembolan kita super banyak.
Akhirnya nyampe Hostel jam 10:35 dan kita langsung check in sambil memupuskan harapan buat masuk Imperial Palace karena kami harus sudah berada disana 20 menit sebelum jam 11 (gak kekejer dong ya)
Pasrah....dan kami memutuskan untuk ke Kinkaku-Ji Temple (Kuil Emas) dengan menggunakan Bis. kalo di Osaka, kami selalu menggunakan Kereta sebagai sarana transportasi, maka di Kyoto, kami akan sering menggunakan Bus. tarif Bus di Kyoto itu mahal banget, sekali naik bisa 200an yen. makanya untuk menyiasati itu, kita beli One Day Bus Pass seharga 500 yen yang bisa membawa kamu keliling Kyoto naik Bus sepuasnya dalam 1 hari. kami membeli Pass ini di Travel Information yang ada di Kyoto Station


Setibanya di Kinkaku-ji, kami langsung bayar tiket masuk seharga 500 yen dan silahkan terperangah melihat keindahan nya

 (Narsis rame-rame)



Gak Cuma ada si Kuil Emas


Pemandangan lainnya disekitar Kinkaku-ji Temple


 (Lempar koin 1 Yen kedalam mangkuk yg ada ditengah, kalo masuk...katanya bisa mengabulkan permintaan)

Oiya, selama mengunjungi kuil ini, kami banyak melihat beberapa pria dan wanita Jepang datang dengan mengenakan pakaian tradisional mereka, Faza, Ecie dan Endah pun ngga melewatkan kesempatan buat foto bareng




Gw sengaja ngga ikutan foto, karena maunya foto ama cowo nya hehehehe

Puas foto-foto di kuil Emas, kami lanjut ke destinasi berikutnya,...Kiyomizudera Temple. hujan mulai turun rintik-rintik. gw putuskan buat beli payung pas di Kinkakuji tadi karena takut hujan akan semakin lebat. tapi berhubung harga payungnya mahal, yang lain memutuskan untuk tidak membeli dengan harapan hujan tidak akan turun semakin deras

Tapi pas sampe di Halte Kiyomizu, hujan malah tambah deras...terpaksa berteduh dulu. gw yang udh pegang payung tetep ikut neduh karena gak mungkin ninggalin yang lain. Melihat hujan tampaknya tidak ada tanda-tanda bakal reda, gw putusin buat cari payung lagi dan beli 1 lagi. jadi 1 payung gw berdua faza dan 1 payung lainnya yang lumayan besar untuk Ica, Ecie dan Endah

Tapi rupanya Endah melihat ada penjual payung lainnya, akhirnya memutuskan untuk membeli dan memakainya sendiri

(Bukan Marsha)

Menyusuri sepanjang jalan Higashiyama menuju Kiyomizu Temple yang menyuguhkan toko-toko souvenir nan menggoda



(Dengan latar Higashiyama Street)

Mata kami menangkap penjual payung murah seharga 200 yen, langsung Faza putuskan untuk beli. tinggal Ica dan Ecie yang memutuskan untuk tetap sepayung berdua

Mendekati pintu masuk Kiyomizudera

Setelah membayar tiket masuk seharga 400 yen, kamipun mulai memasuki kawasan Kiyomizudera Temple







Karena hujan, kami jadinya nggak terlalu maksimal buat foto-foto, jadi abis menyusuri jalan-jalan dikawasan Kiyomizudera, kami pun bergegas pulang ke hostel buat Istirahat dan makan malam
Dapur dan Living Room di hostel kami yang di Kyoto ada di satu lantai jadi enak bisa makan sambil nonton tv (meskipun gak ngerti ama tayangan tv nya)


Dan beginilah penampakan kamar gw dan Ecie

End of Day 4 Story

No comments:

Post a Comment